Thursday, March 30, 2017

Video Ular Piton Yang Memakan Manusia Menghebohkan Dunia

Seekor ular sanca atau piton dengan panjang mencapai tujuh meter di Desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dilaporkan memangsa seorang petani kelapa sawit di desa tersebut. 

Kabid Humas Polda Sulawesi Barat Mashura mengatakan, awalnya warga desa melapor ke polisi bahwa Akbar, petani kelapa sawit berusia 25 tahun itu isudah lebih dari 24 jam belum juga pulang.
"Barulah dilakukan pencarian ke kebun, tidak ditemukan. Yang ada hanya ular piton di parit yang tidak bergerak. Curigalah warga," kata Mashura.
"(Ular) dibedah, ditemukan Akbar di dalam ular itu," ujar Mashura.
Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi mengatakan kepada Isyana Artharini dari BBC Indonesia, pencarian dilakukan oleh sekitar 60 orang penduduk desa, yang terbagi menjadi tiga kelompok. Pencarian dimulai sejak petang hari dan mereka baru menemukan ular di kebun kelapa sawit sekitar pukul 21.30 WITA.
Saat ditemukan, ular itu tidak bergerak, tapi masih dalam kondisi hidup.
"Mulutnya sering terbuka," kata Junaedi. Warga curiga karena melihat perut ular yang besar sekali. "Kalau makan babi hutan pasti tidak sebesar itu," katanya.
Mereka lalu membunuh ular tersebut dengan menggunakan tombak dan parang berkali-kali di bagian kepalanya.
Dijelaskan Junaedi, ular itu ditemukan di area yang berair dan berlumpur. Sehingga untuk membedah perutnya, sesudah dibunuh, ular itu harus dipindahkan tempat yang lebih kering.
"Sekitar empat meter (dari tempat ditemukannya). Berat sekali," kata Junaedi.
Sehari setelah ditemukannya ular tersebut dan Akbar di dalamnya, keluarga Akbar bersama warga, menurut Junaedi, mengukur ular tersebut. Hasilnya? "Tujuh meter lebih (panjangnya)," kata Junaedi.

Juru bicara kepolisian Sulawesi Barat, Mashura, mengatakan, kebun sawit Akbar berada di pinggir jalan provinsi yang kondisinya bagus, kata Mashura, namun untuk masuk ke dalam, ada jalan-jalan setapak dan parit.
Keberadaan ular piton di wilayah itu, menurut Mashura, cukup langka.
Menurutnya, beberapa bulan sebelumnya, warga juga sempat melaporkan adanya ular piton pada polisi. Ular itu kemudian ditangkap bersama dengan Dinas Kehutanan dan Pertanian dan dilaporkan ditembak di tempat karena warga yang merasa takut.
"Tidak setiap minggu, setiap bulan, tidak (ada ular). Sepanjang 2016 ditemukan baru sekali, baru sekarang ditemukan lagi. Namanya hutan, perlu diantisipasi," kata Mashura.
Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi mengatakan dia tak ingat tepatnya kapan lahan dibuka, namun lahan itu tak khusus dibuka untuk kelapa sawit. "Dulu cokelat, jeruk, baru sekarang kelapa sawit," katanya.
Namun ketika lahan dibuka, mereka tak pernah mendengar adanya laporan soal keberadaan ular.
Konflik antara satwa dan manusia di perkebunan kelapa sawit beberapa kali terjadi, tapi seringnya melibatkan gajah dan orangutan. Gajah dan orangutan yang memakani buah kelapa sawit dianggap sebagai hama oleh penduduk sekitar, dan satwa itu pun diracun, diburu dan ditembak, atau malah dibakar dan dimakan oleh warga.

Pakar ular atau herpetologis dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan mengatakan manusia bukan mangsa utamanya, namun ular sanca memilih mangsa yang sesuai kebutuhan kalorinya.
"Ular piton itu lebih memangsa babi hutan dan anjing hutan, yang lebih mudah ditemui daripada manusia. Itu kebetulan saja kali ini, antara habitat manusia dan ular sanca itu tumnpang tindih, yang memungkinkan manusia dimakan oleh piton," kata Nia Kurniawan.

New Honda Scoopy Terbaru 2017 Telah Hadir


Info terbaru dari otosia buat para penggemar Scoopy, Honda Scoopy 2017 terbaru telah diluncurkan di ajang Bangkok International Motor Show (BIMS) 2017 yang berlangsung 29 Maret sampai 9 April 2017. Motor baru tersebut dengan tampilan baru yang berkesan elegan, menegaskan kesan premium. Selain itu sejumlah fitur baru juga ditambahkan, untuk mendukung kebutuhan gaya hidup yang trendi. 
Bagi yang penasaran berikut detail tampilan Honda Scoopy terbaru yang diluncurkan di Thailand tersebut :

Tipe Mesin:4-Langkah, SOCH dengan Pendingin Udara, eSP
Volume Langkah:108,2 mm
Sistem Suplai Bahan Bakar:Injeksi (PGM-FI)
Diameter x Langkah :50 x 55,1 mm
Tipe Transmisi:Otomatis, V-Matic
Rasio Kompresi:9,5:1
Daya Maksimum:6,7 kW (9,1 PS / 7.500 rpm)
Torsi Maksimum:9,4 Nm (0,96 kgf.m) / 6.000 rpm
Tipe Starter:Pedal dan Elektrik
Tipe Kopling:Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Kapasitas Tangki Bahan Bakar:4 Liter
Kapasitas Minyak Pelumas:0,7 Liter pada penggantian periodik
Panjang x Lebar x Tinggi:1.847 x 686 x 1.061 mm
Tinggi Tempat Duduk:744 mm
Jarak Sumbu Roda:1.257 mm
Jarak Terendah ke Tanah:143 mm
Curb Weight:99 kg
Tipe Rangka:Tulang Punggung
Tipe Suspensi Depan:Teleskopik
Tipe Suspensi Belakang:Lengan Ayun dengan Peredam Kejut Tunggal
Ukuran Ban Depan:100/90 – 12 59J (Tubeless)
Ukuran Ban Belakang:110/90 – 12 64J (Tubeless)
Rem Depan:Cakram Hidrolik dengan Piston Tunggal
Rem Belakang:Tromol
Sistem pengereman:Combi Brake System
Tipe baterai / Aki:MF Battery 12V - 5Ah
Sistem Pengapian:Full Transisterized, Battery
Tipe Busi:NGK MR9C-9N / DENSO U27EPR-N9
Lampu Depan:LED 2,67 W x 2 (Low); 2,67 W x 3 (High)
sumber : astra-honda.com